Sahabat Royati_khan tercinta... Cinta adalah kehidupan,jika kita tidak meninggalkan kehidupan,mengapa kita harus meninggalkan cinta? itulah salah satu kalimat yang saya ingat dari salah seorang aktor bollywood Sah Rukh khan tentang cinta,lantas bagaimana kita menanggapi dan berusaha menghargai makna cinta yang sesungguhnya ketika cinta itu sengaja atau tidak sengaja datang,agar makna cinta tetap pada posisi indah,fresh dan islami... ??
Islamedia - Mencintai dan dicintai adalah
fitrah dalam diri manusia. Perasaan itu disematkan oleh Allah agar manusia
mampu berkasih sayang, peduli, juga menjadikan kehidupan dalam timbangan
harmoni..
Cinta pertama yang dirasakan manusia adalah
orang tua kepada anaknya, karena di sana ada cinta dan kasih sayang totalitas
tanpa mengharapkan imbalan satu peser pun. Cukuplah tawa dan kebahagiaan yang
mampu membayar itu semua. Tak cukup sampai di situ saja, bahkan ketika anak
menjadi sakit dan menyusahkan orang tuanya setiap malam, tak mengurangi sedikit
pun perasaan bahagia dalam mengurusnya. Itulah rahmat Allah, berupa ketenangan
dan ketenteraman jiwa ketika mampu mengurus dan memenuhi kebutuhan anaknya..
Cinta berikutnya meningkat ketika masa remaja.
Orang bilang, di sinilah waktunya menebar pesona, mencoba-coba jalinan tali
kasih antar dua lawan jenis anak manusia, persiapan penjajagan untuk berumah
tangga, katanya..
Tapi siapa sangka, ternyata ada yang salah
dengan cinta. Oh bukan cinta yang salah, tapi pelaku dari orang yang tengah
dimabuk asmara. Pikirnya, cinta adalah ketika setiap waktu terbayang, degub
jantung mengencang ketika mendengar namanya disebut, apalagi melihat parasnya,
darah berdesir tak karuan adanya..
Cinta itu suci pada mulanya, ingin saling
berbagi, ingin saling mengasihi, ingin saling memadu hati, sehingga nyaman dan
tenteram hidup ini, dan akhirnya kata “jadian” dan istilah “pacaran” mulai
melabel pada kedua insan yang tak mampu menahan diri.
Menurut kebanyakan orang, pacaran memang sebuah
hal yang wajar, bahkan sebagian orang mewajibkannya dengan tujuan mengenal
calon pendamping hidup secara lebih dalam, agar tidak salah pilih dan menyesal
di kemudian hari..
Sepakat lah untuk mengenal, tapi mari kita
katakan bersama, TIDAK DENGAN PACARAN..
Cinta Jangan Dihinakan..
Karena cinta yang suci, tak mungkin dinodai
dengan cinta palsu yang berlandaskan nafsu naluri. Etika pergaulan antara
laki-laki dan perempuan ada batasnya, tidak serba bebas, tidak elok berpegangan
tangan kesana dan kemari, sampai harus cium pipi kanan dan kiri, kalau ternyata
tidak ada jaminan menjadi suami dan isteri..
Cinta Jangan Dihinakan..
Ketika pun telah ada lamaran, dan kemudian
status berpindah dari “pacaran” menjadi “tunangan”, itu pun tak menghalalkan
apa yang telah diharamkan oleh agama. “Walaa taqrobudzdzinaa.., Dan janganlah
kamu mendekati zina” (Q.S Al Isra’:32), begitulah pesan Allah kepada hamba-Nya
yang beriman. “Tapi pacaran kan tidak berzina?” Ungkap seseorang yang mencoba
membantah karena tidak terima. Lalu mau dengan cara bagaimana kita menafsirkan
“mendekati zina” diantara realita pacaran yang aktivitasnya telah tak
menghiraukan norma-norma, kemudian dianggap sebagai kebiasaan yang sewajarnya..
Cinta Jangan Dihinakan..
Wallahi.. Bukan ingin mengecam atau mencela
mereka yang tengah berpacaran memadu kasih dan cinta. Tapi ini hanyalah sebuah
pesan, bagi diri pribadi dan semoga bermanfaat jika memang benar substansinya.
Mari menjaga diri, sadarilah bahwa kita tidak sendiri. Laki-laki yang baik,
untuk wanita yang baik-baik, dan begitu pula sebaliknya..
Maka, ketika kita tengah menyibukkan diri untuk
perbaikan diri secara berkelanjutan, yakinlah bahwa jauh di sana telah ada
seseorang yang tak akan pernah tertukar jodohnya, juga tengah sibuk memperbaiki
dirinya, untuk konsisten menjaga kesucian hati dan fisiknya, hanya untuk yang
halal, sesuai perintah Allah azza wa jalla..
Selamat hari Rabu pagi. Mohon maaf atas segala
khilaf yang tak disengaja, semoga bisa bertemu kembali di suasana yang berbeda,
lebih baik tentu inginnya. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1434
Hijriah. Jadikan Ramadhan sebagai momentum melejitkan potensi diri.
Salam hangat dan semangat selalu dalam dekapan
ukhuwwah.
Joko Setiawan, S.ST.
A Social Worker, An Activist, A Community Developer
Phone: +6285722004700 / +6281216135736http://bocahbancar.wordpress.com/
Phone: +6285722004700 / +6281216135736http://bocahbancar.wordpress.com/